Stand terbuka dengan ukuran tidak lebih dari tigameter persegi berjajar di sepanjang lobi SMA Carolus Surabaya. Stand ini memajang hasil karya siswa-siswi. Berderet dari TK Carolus, TK Kartini, SD Yosef, SD Kartini SD Carolus, SMP Yosef, SMP Carolus, dan SMA Carolus.  Stand ramai dipadati pengunjung. Tampak pengunjung berasal dari siswa-siswa TK-SMA dan juga para orang tua siswa dan beberapa pengunjuang lainnya.

        Olimpiade Sains Tarakanita    (OSTARNAS) Nasional II  Selasa, 10 November 2015 dimulai. Acara yang akan berlangsung dari 10-11 November 2015 ini dibuka dalam upacara pembukaan dikemas cukup meriah dengan penampilan tari kolosal Pesona Nusantara garapan tangan seni, Bp. Christian, guru SMA Carolus Surabaya. Tari yang  dimainkan oleh siswa-siswi jenjang TK-SMA dari unit sekolah di Wilayah Surabaya ini   dilengkapi dengan penampian Dadak  Merak reog Ponorogo.

Bertempat di Ruang Rapat Kantor Pusat, Rabu (28/10/2015) di Wilayah Jakarta berlangsung Rapat Dinas semua jenjang. Rapat Dinas pada Tahun Pembelajaran 2015-2016 ini dihadiri oleh para struktural semua jenjang serta suster yang berkarya di pendidikan di lingkup Wilayah Jakarta. Hal ini dimaksudkan bahwa rapat dinas bulan ini lebih bersifat evaluasi proker triwulan unit & sosialiasi ppdb 2016 - 2017.

              Kesadaran akan kondisi yang sehat di tempat kerja rupanya menjadi komitmen serius Pemprov DKI. Komitmen ini dibuktikan dengan kunjungan staf kelurahan sebagai kepanjangan Pemprov DKI pada Kamis (22/10/2015) ke Kantor Pusat Jl. Salemba Tengah, No. 23 Jakarta Pusat. Kunjungan ini dilakukan oleh staf kantor Keluarahan Paseban, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat ke kantor-kantor yang berlokasi di kelurahan yang berseberangan dengan Kampus UI Salemba. Kunjungan ini secara khusus berdialog terkait lingkungan sehat bebas asap rokok di tempat kerja, yakni di Yayasan Tarakanita kantor Pusat.

Sebagai lembaga publik, tidak menutup kemungkinan sekolah akan menerima  keluhan (komplain) dari “customer,” sebagai pemakai jasa pelayanan pendidikan. Keluhan bisa datang dari peserta didik, orang tua peserta didik, masyarakat  sekitar , Dinas Pendidikan, dan para  pemangku kepentingan (stakeholders).Tentu sebuah konsekuensi logis, bahwa sekolah adalah institusi yang berinteraksi dan berelasi langsung dengan pemakai jasa layanannya. Karena itulah beberapa hal mudah mendorong munculnya ketidakpuasan yang dialami pemakai jasa layanan tersebut.