news
Yayasan Tarakanita menghantar dua siswi, yaitu Kandida Rani Nyaribunyi (SMA Stella Duce 1 Yogyakarta kelas XI Bahasa dan Budaya) dan Gabriella Rosa Theofani (SMA Stella Duce 2 Yogyakarta kelas XI IPA 2) untuk memulai masa studi selama satu tahun di Jepang, 31/03/2016. Tarakanita Scholarship Program merupakan salah satu bagian dari program kerjasama internasional Yayasan Tarakanita dengan Yayasan Suruga Jepang yang memberikan beasiswa studi kepada dua siswi sekolah Tarakanita untuk menempuh studi selama satu tahun penuh di Hyogo-Ken Harima High School, Himeji. Mereka akan tinggal di Asrama mulai April 2016 ini sampai dengan Maret 2017 bersama dengan dua siswi program serupa dari Negara Polandia.
Berkumpul di salah satu ruangan yang difungsikan sebagai aula di SD Tarakanita 2, Blok Q, Jakarta, pengurus FKKSKM TK Tar 2, SD Tar , dan SMP Tar 1, merencakan kegiatan konkrit yang akan dilaksanakan. Mengacu pada program kerja sekolah masing-masing, para orang tua peserta didik yang tergabung dalam FKKSKM ini mendetailkan program kegiatan sebagai stupporting atas kegiatan sekolah.
Selasa, 08 Maret 2016 sekitar pukul 09.00 Pemerintah Kota (Pemkot) DKI melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan penertiban warung liar yang berada tepat di depan kawasan kantor pusat Yayasan Tarakanita.
Wisma Lestari, adaah sebuah bangunan nyaman yang reperesentatif untuk kegiatan rohani maupun rapat-rapat yang dikelola oleh Suster-Suster PIJ. Searah ke tempat wisata Taman Bunga Cianjur, tepatnya lurus dengan arah menuju Lembah Karmel, dan beradapan dengan Polsek Sukaresmi, tempat ini tidak sulit untuk ditemukan. Melewati jalan semibukit dan jalan tidak terlalu luas, bentangan kebun bunga ada di kanan- kiri. Udara sejuk menepis kelelahan karena harus memilih jalan yang kadang berlobang atau antre jalan dengan angkot kuning yang “ngetem” di beberapa titik antara Sukaresmi sampai Cipanas.
Memang tdak ada sekolah untuk Kepala Sekolah. Di satu pihak guru banyak dikembangkan potensinya entah beruapa seminar, pelatihan, tugas belajar, studi banding, di pihak lain, Kasek sebagai atasan yang akan memonitor kinerja guru jarang ada pelatihan. Di satu pihak, sebagai struktural, Kasek dituntut menguasai kepersonaliaan, kurikulum, pengembangan kesiswaan, bahwa sampai ada adminstrasi, mapun sarana, tetapi di lain pihak, ketika karyawan mendapat perutusan menjadi kasek, langsung diterjunkan menyelesaiakan tugas-tugas termasuk permasalahan yang muncul.
