Layanan pendidikan tidak hanya berkaitan dengan proses belajar-mengajar saja, tetapi juga berkaitan dengan mekanisme pengelolaan pendampingan kepada peserta didik. Salah satu pendekatan pendampingan yang selama ini diupayakan di beberapa sekolah Tarakanita adalah model asrama. Dalam rangka melakukan review terhadap pengelolaan asrama, Yayasan Tarakanita melakukan kunjungan kerja ke SMA Lokon St. Nikolaus Tomohon, Sulawesi Utara pada 24-27/11/2014. Adapun maksud dari kunjungan kerja tersebut tidak lain adalah untuk semakin mengupayakan peningkatan kualitas pengelolaan sekolah berasrama, serta membuka berbagai kemungkinan kerjasama pengembangan desain pengelolaan asrama dengan lebih baik.

Peserta didik adalah subyek kegiatan pembelajaran baik yang sifatnya terintegrasi dalam intrakurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler. Tujuan dari berbagai aktivitas dan kegiatan pembelajaran selalu mengarah pada layanan peserta didik. Karenanya, desain kegiatan hendaknya menjadi strategy yang berorientasi pada ketercapaian tujuan (goal) yang diperkuat melalui indikator-indikator ketercapaian yang dimunculkan (evidence). Dalam rangka menyegarkan kembali pemahaman mengenai Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Siswa (P3S), dilaksanakanlah Rapat Kerja Bidang Kesiswaan Yayasan Tarakanita yang dihadiri oleh 24 Wakasis perwakilan Wilayah dan Jenjang di Tarakanita Development Center, 29-31/10/14.

Pembelajaran Berbasis Riset (PBR) menjadi salah satu kekuatan dan keunggulan proses pembelajaran di Sekolah-Sekolah Tarakanita. Sejalan dengan implementasi Kurikulum 2013 yang memberi ruang pada penerapan pembelajaran scientifik, proses pembelajaran dengan metode peneilitian menjadi salah satu bagian pembiasaan dalam kegiatan belajar mengajar. Secara berjenjang, Yayasan Tarakanita bekerjasama dengan Surya University memberikan pembekalan dan penguatan melalui workshop Guru-Guru MIPA. Untuk jenjang SMA dilaksanakan 17-19/9/2014 di SMP Tarakanita 4 Jakarta, sedangkan untuk jenjang SMP dilaksanakan di Tarakanita Development Center dan LIPI Cibinong, 13-15/10/2014.

Salah satu pentahapan penting dari Rencana Strategis Yayasan Tarakanita adalah Reorientasi Karya yang bertujuan untuk mengefektifkan karya layanan pendidikan, termasuk di dalamnya pengelolaan kembali sistem manajemen pengelolaan sekolah dengan penekanan orientasi layanan yang berciri khas, salah satunya berkaitan dengan pendidikan keputrian/sekolah putri (SMA Tarakanita 1, SMA Stella Duce 1, dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta). Berada di waktu yang sangat tepat ketika Yayasan Tarakanita menjalin program kerjasama dengan Harima High School Jepang, yang sama-sama memiliki pokok dan dasar yang sama mengenai pendidikan generasi muda khususnya putri.

Tarakanita Learning Center kembali mengadakan sebuah program pelatihan dan pengembangan kompetensi, khususnya yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis. Hadir sebagai peserta adalah guru-guru dan struktural unit sekolah Tarakanita di Wilayah Jakarta dan Tangerang, bertempat di TDC Rawamangun, Jumat-Sabtu 13-14/6/14 dengan fasilitator Bpk. Alexander Bimo Baskoro dari Litbang KOMPAS. Melalui program ini diharapkan para guru sebagai pengajar dan pendidik memiliki pola pikir yang kritis sekaligus keterampilan untuk mengaplikasikannya dalam berbagai kesempatan bersama peserta didik.