Article Detail

TARAKANITA TANGERANG: HARMONI DALAM KEBERAGAMAN

TARAKANITA TANGERANG: HARMONI DALAM KEBERAGAMAN

Sekolah Tarakanita Tangerang menyelenggarakan frienship virtual concer dengan tema concordia in diversitate (harmoni dalam keberagaman). Konser diselenggarakan Sabtu, 19 Juni 2021 secara virtual.

Konser diselenggarakan sebagai acara puncak perayaan 25 tahun Sekolah Tarakanita hadir dan berkarya di daerah Tangerang tepatnya di Gading Serpong dan Citra Raya.

“Konser bertajuk cinta Indonesia ini terinspirasi oleh rasa cinta dan bangga terhadap bangsa Indonesia”  ucap Bambang Sudarmono selaku Kepala Divisi Pendidikan Wilayah Tangerang sesaat sebelum konser dimulai. “Lagu-lagu yang disuguhkan dalam konser inipun merupakan lagu-lagu pop Indonesia yang tidak asing di telinga anak muda” imbuh Bambang.

Konser menyuguhkan lagu Aku Indonesia (Naura), Hatiku Indonesia (Yovie Widiyanto), Doa Kami (Sari Simorangkir), Simfoni Raya (Guruh Sukarno Putra), Aku Anak Indonesia (AT. Mahmud), Tanah Airku (Ibu Sud), Medley Nusantara, Indonesia Jaya (Liliana Tanoesoedibjo), dan Mengending Nusantara (Widya Kuncara).

Tidak kurang dari 200 anak dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA Tarakanita Tangerang terlibat dalam konser ini. KB-TK Tarakanita Murni Jaya yang merupakan sekolah barupun tidak mau ketinggalan untuk terlibat dalam konser ini.

Anak-anak yang terlibat dalam konser ini mereka tergabung dalam komunitas Tarakanita solo-duet-vocal group, Tarakanita Children Choir, Tarakanita Elementary Choir, Tarakanita Youth Choir, Tarakanita Youth Orchestra, dan Tarakanita Youth Band.

Sebuah proses dan perjuangan panjang dilalui oleh anak-anak yang terlibat dalam konser ini. Tidak mudah bagi anak-anak dalam mempersiapkan konser ini, karena semua persiapan dilakukan secara virtual sebagai satu-satunya opsi karena sedang berada dalam masa pandemi.

Latihan bernyanyi secara virtual tidaklah mudah, apalagi harus dipadukan satu dengan yang lain. Namun para pelatih vocal selalu memberi contoh kepada anak-anak, sehingga anak-anak berlatih dengan gigih dan mereka bisa melakukan rekaman dengan benar.

“Anak-anak yang bermain musik mengalami banyak kesulitan saat berlatih, karena harus melakukannya secara online dan mandiri. Secara perlahan-lahan saya selalu memberi contoh dan memberi contoh, sehingga anak-anak memiliki daya juang yang tinggi dan tidak putus asa untuk berlatih” ucap Andreas selaku pelatih orkestra.

Penanaman dasar baik pada diri peserta didik telah dilakukan melalui berbagai kegiatan yang terencana dan terarah. Dirgahayu Yayasan Tarakanita Wilayah Tangerang.

Frans Suyono

Kepala Sub Biro Humas Yayasan Tarakanita

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment