Article Detail
Pengenalan Kearifan Lokal Sejak Dini
Hari ini
Rabu, 7 Oktober 2020 kota Jogya memperingati hari jadinya yang ke 264. Menilik
laman resmi pemerintah kota Jogya, sebenarnya berdirinya kota Jogya sendiri
bermula dari perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755.
Namun
demikain, menilik akun twiter @PemkotJogja menyatakan bahwa boyongan masuknya
Sri Sultan Hamengku Buwono I beserta keluarga ke keraton Yogya dari
Pesanggrahan Ambarketawang pada 7 Oktober 1756 menjadi momentum lahirnya kota
Yogya.
Dalam rangka
memperingati haru jadi kota Yogya yang ke 264, TK Tarakanita Bumijo Yogya
menyelenggarakan kelas online dengan mengangkat tema Pengenalan Kearifan Lokal.
Kelas online diselenggarakan dalam dua sesi, sesi pertama untuk peserta didik
TK B sementara sesi kedua untuk KB dan TK A.
Kelas online
kali ini menjadi sangat menarik dan unik karena peserta didik dan semua guru
yang terlibat di dalamnya mengenakan pakaian daerah khas Jogja. Untuk yang pria
mengenakan surjan sementara yang perempuan mengenakan kebaya.
Kearifan lokal
yang diperkenalkan dalam kelas online kali ini adalah:
1. Permainan dakon/congklak. Permainan
yang diperagakan oleh ibu ibu guru yang melakukannya dengan ceria dan enerjik.
Filosofi dari permainan ini adalah ketujuh lubang kecil dalam permainan
dakon menandakan jumlah hari dalam seminggu, sementara ketika menjalankan biji
demi biji mengandung makna bahwa kita setiap harus selalu berbagi kepada setiap
makhluk.
2. Permainan Cublak-Cublak Suweng.
Permainan diperagakan oleh ibu ibu guru sebagai sebuah team teching.
Makna yang terkandung dalam permainan ini mengajak kita untuk sampai pada
harta/kebahagiaan sejati, berani melepaskan diri dari kecintaan pada harta
duniawi, dan senantiasa menggunakan hati nurani dalam kahidupan.
3. Permainan Jamuran. Pengenalan
permainan Jamuran menjadi sangat menarik karena guru-guru yang memperagakan
bermain sambil bernyanyi bersama. Melalui permainan ini akan melahirkan rasa
humor, mengembangkan kecepatan berpikir, kepekaan dan pengendalian diri dalam
menjalani kehidupan bersama.
4. Gamelan Jawa. Dengan dipandu seorang
guru peserta didik diajak mengenal satu demi satu perangkat gamelan.
Pengenalan gamelan dilanjutkan dengan peragaan memainkan gamelan yang
dilakukan oleh ibu ibu guru. Tepuk tangan dan teriakan histeris peserta didik
pecah begitu guru guru mereka mulai memainkan gamelan.
5. Makanan khas Jogja. Ada banyak
makanan khas Jogja yang diperkenalkan diantaranya lemper dan gudeg.
Dengan kelas
online ini diharapkan peserta didik dapat mengenal dan semakin mencintai budaya
lokal ditengah arus modernisasi yang begitu cepat (Frans Suyono)
-
there are no comments yet