Article Detail
Mengembangkan Budaya Sehat di Komunitas Sekolah
Lingkungan yang sehat menjadi salah satu syarat penting bagi proses layanan pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Demikian benang merah sambutan Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar ketika mengantar proses penilaian lomba sekolah sehat nasional di TK Tarakanita Gading Serpong, Rabu 3/7. TK Tarakanita Gading Serpong sendiri terpilih melalui proses seleksi mewakili Propinsi Banten pada lomba tahun 2013 ini, sekaligus menjadi potret bagi kualitas sekolah sehat di unit-unit sekolah Tarakanita yang lain.
Implikasi sekolah sehat di Yayasan Tarakanita sendiri tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental, emosional, dan spiritual. Perspektif environtmen dalam program kerja tahunan memberikan panduan dan arahan keterlibatan seluruh komunitas sekolah untuk membangun dan mengembangkan budaya sehat secara utuh dan menyeluruh. Masing-masing sekolah dapat mendesain dan menetapkan berbagai gerakan yang sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan dengan tetap mengacu pada spirit dasar memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik bagi peserta didik. Prinsip yang perlu dijaga adalah bahwa pendidikan lingkungan hidup harus tetap mewadahi kepentingan alam, sosial, budaya, dan sains/teknologi.
Seperti tercantum dalam Trias UKS bahwa penting mengupayakan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan juga pembinaan lingkungan yang sehat. Lingkungan belajar yang sehat, aman, dan nyaman akan membuat suasana belajar semakin kondusif sehingga upaya untuk menanamkan budi pekerti dan prilaku yang baik pun dapat berjalan maksimal. Untuk itu diperlukan upaya-upaya pembiasaan prilaku hidup bersih dan sehat di sekolah, seperti: mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan/makanan sehat, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di area sekolah, menimbang berat dan mengukur tinggi badan, serta meletakkan sampah pada tempatnya.
Selain indikator-indikator tersebut, Tarakanita mengembangkan pola budaya “sehat” lainnya seperti gerakan senyum 227, salam, sapa dan santun, gerakan penataan area kerja melalui 5R, gerakan berjalan naik-turun tangga sebelah kiri, gerakan pengolahan dan pemanfaatan limbah sampah, gerakan menghabiskan bekal bawaan, gerakan menanam dan merawat pohon/tanaman, gerakan anti stereofom, dan lain-lain. Gerakan-gerakan tersebut tidak hanya bertujuan demi sehatnya fisik, tetapi juga demi sehatnya psikis, emosional, spiritual, dan juga sosial. *ASK
Implikasi sekolah sehat di Yayasan Tarakanita sendiri tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental, emosional, dan spiritual. Perspektif environtmen dalam program kerja tahunan memberikan panduan dan arahan keterlibatan seluruh komunitas sekolah untuk membangun dan mengembangkan budaya sehat secara utuh dan menyeluruh. Masing-masing sekolah dapat mendesain dan menetapkan berbagai gerakan yang sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan dengan tetap mengacu pada spirit dasar memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik bagi peserta didik. Prinsip yang perlu dijaga adalah bahwa pendidikan lingkungan hidup harus tetap mewadahi kepentingan alam, sosial, budaya, dan sains/teknologi.
Seperti tercantum dalam Trias UKS bahwa penting mengupayakan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan juga pembinaan lingkungan yang sehat. Lingkungan belajar yang sehat, aman, dan nyaman akan membuat suasana belajar semakin kondusif sehingga upaya untuk menanamkan budi pekerti dan prilaku yang baik pun dapat berjalan maksimal. Untuk itu diperlukan upaya-upaya pembiasaan prilaku hidup bersih dan sehat di sekolah, seperti: mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan/makanan sehat, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di area sekolah, menimbang berat dan mengukur tinggi badan, serta meletakkan sampah pada tempatnya.
Selain indikator-indikator tersebut, Tarakanita mengembangkan pola budaya “sehat” lainnya seperti gerakan senyum 227, salam, sapa dan santun, gerakan penataan area kerja melalui 5R, gerakan berjalan naik-turun tangga sebelah kiri, gerakan pengolahan dan pemanfaatan limbah sampah, gerakan menghabiskan bekal bawaan, gerakan menanam dan merawat pohon/tanaman, gerakan anti stereofom, dan lain-lain. Gerakan-gerakan tersebut tidak hanya bertujuan demi sehatnya fisik, tetapi juga demi sehatnya psikis, emosional, spiritual, dan juga sosial. *ASK
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment