Article Detail
Meneladan St. Carolus Borromeus Menjadi Saksi Kasih Tuhan dengan Solidaritas yang Nyata
.jpg)
Setiap tanggal 4 November menjadi momen penting bagi Kongregasi Suster-Suster Cinta Kasih Carolus Borromeus dan Yayasan Tarakanita.
Kehidupan Santo Carolus Borromeus yang sederhana, tulus, penuh kasih dan peduli kepada orang yang miskin dan tersingkir menjadi inspirasi dan teladan bagi seluruh karyawan Yayasan Tarakanita.
Perayaan Hari Carolus tahun 2025 Yayasan Tarakanita Wilayah Jakarta mengambil Tema : Menjadi Saksi Kasih Tuhan dengan Solidaritas yang Nyata.
Dalam sambutannya Sr. Yudith Maryani CB Kepala Kantor Wilayah Jakarta menyampaikan Santo Carolus menjadi contoh dalam kesederhanaan, kerendahan hati dan pelayanan kasihnya yang total serta solidaritas nyata kepada yang menderita.
Keteladan Santo Carolus ini yang menjadi pusat gerak para pengikutnya baik Suster-Suster CB maupun mitra kerasulan. Kita dipanggil untuk menjadi saksi kasih Tuhan dengan melakukan solidaritas yang membawa pengharapan seperti yang diajarkan Santo Carolus dan terlebih teladan Tuhan Yesus sendiri untuk mewujudkan kasih Tuhan dalam tindakan nyata yaitu kehadiran dan keterlibatan dalam penderitaan dan kebutuhan sesama dengan cinta dan empati.
Tema yang diambil juga selaras dengan spiritualitas Bunda Elisabeth Gruyters (pendiri Kongregasi CB) dalam membangun dasar baik (EG.51) yang dijiwai oleh semangat pelayanan yang menyala-nyala karena cinta (EG.39) dan membentuk pribadi peserta didik cerdas berintegritas berbelarasa dan berkarakter Cc5+ Tarakanita.
Perayaan Hari Carolus Borromeus Wilayah Jakarta dilaksanakan di Auditorium Sekolah Tarakanita Puloraya, dihadiri kurang lebih 600 karyawan edukatif, non edukatif, para pejabat struktural kantor pusat, para purnabakti dan undangan.
Kegiatan dibuka dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Samuel Pangestu (Vikaris Jenderal KAJ) dan Romo Athanasius Kristiono Purwadi, SJ (Pastor Kepala Paroki Santa Perawan Maria Ratu Blok Q). Perayaan Ekaristi berjalan dengan khidmat.
Dalam homilinya Romo Samuel Pangestu memberi pesan kepada seluruh karyawan agar melakukan tindakan kecil penuh cinta. Biarlah para guru semakin kecil tetapi peserta didiknya yang semakin besar dan berhasil.
Seperti teladan Santo Carolus mengupayakan pelayanan lebih, pada kebahagiaan bagi sebanyak-banyaknya orang, melayani dengan cinta kasih dan solidaritas kepada sesama secara adil dan merata dari hal-hal sederhana, karena di mata Tuhan, setiap tindakan kasih, betapa pun kecilnya, memiliki nilai yang besar.
Setelah Perayaan Ekaristi acara Perayaan Hari Carolus dilanjutkan dengan acara pemberian penghargaan kepada karyawan. Pemberian penghargaan ini dilakukan setiap tahun sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam pengabdian dan pelayanan yang sudah dilakukan oleh karyawan Yayasan Tarakanita.
.jpg)
Penghargaan diberikan kepada karyawan yang sudah berkarya selama 15, 25, dan 30 tahun. Bentuk penghargaan yang diberikan berupa piagam, cincin dan uang. Tahun 2025 ini Wilayah Jakarta memberikan penghargaan kepada 35 karyawan, dan secara nasional ada 115 karyawan yang menerima penghargaan.
Tolok ukur pemberian penghargaan bukan karena lamanya mengabdikan diri tetapi sungguh karena dedikasi dan loyalitas kepada lembaga. Semoga pengalaman pengabdian ini membuat para ibu-bapak karyawan semakin rendah hati, berbela rasa terhadap yang membutuhkan terutama para peserta didik.
Perayaan semakin meriah dengan ditampilkannya seni budaya oleh para guru/karyawan dari masing-masing blok antara lain Blok Sekolah Rawamangun, Blok Sekolah Patal, Blok Sekolah Pluit, Blok Sekolah Tendean, Blok Sekolah Barito dan tidak ketinggalan oleh karyawan Kantor PPusat
Kemeriahan semakin lengkap dengan adanya pembagian door prize berbagai jenis barang elektronik dan doorprize utama berupa 2 unit motor.
Perayaan Hari Carolus Borromeus menjadi sarana seluruh karyawan berkumpul bersama, bergembira dan membangun kembali semangat pelayanan yang membawa perubahan.
Semoga dengan semangat dan keteladanan Santo Carolus Borromeus semakin dimampukan menjadi saksi kasih Tuhan yang selalu mengedepankan solidaritas yang nyata kepada sesama yang lemah, miskin tersingkir dan difabel.
(Penulis : P. Ruliyati P.L)
-
there are no comments yet
