Article Detail

JALAN BARU KEPEMIMPINAN DAN PENDIDIKAN

"Berubah adalah sebuah keharusan ketika kita berada dalam situasi perubahan yang begitu cepat dan arus informasi yang tidak dapat dibendung lagi", demikian salah satu ungkapan Romo Moko dalam sebuah acara bedah buku yang diselenggarakan oleh Yayasan Tarakanita Sabtu, 31 Oktober 2020. Acara bedah buku bertajuk Jalan Baru Kepemimpinan dan Pendidikan: Jalan Baru atas Tantangan Disrupsi-Inovatif menghadirkan Dr. J. Heryatmoko, SJ selaku penulis buku dan dimoderatori oleh Amb. Sigit Kristiantoro, M.Pd selaku kepala divisi pendidikan Yayasan Tarakanita. Kegiatan dilakukan secara virtual dan diikuti oleh semua pejabat struktural unit sekolah, kantor wilayah, kantor pusat Yayasan Tarakanita.

Perubahan dunia terjadi begitu cepat. Hal ini ditandai dengan terjadinya revolusi industru yang kini telah memasuki revolusi industri 4.0 bahkan di beberapa belahan dunia telah mulai memasuki 5.0. Hal ini menuntut kita mau tidak mau harus berubah baik dalam kepemimpinan maupun dalam sistem pendidikan.

Dalam hal kepemimpinan/organisasi harus ada orientasi ke perubahan mendasar:

1. Pemimpin dan organisasi harus mulai melakukan perubahan: orientasi ke harapan dan kepuasan "pengguna" produk/jasa.

2. Mendengarkan ide-ide baru yang dilontarkan orang muda/perusahaan kecil, meskipun mereka lemah modal, mereka lincah dan inovatif berkat IT.

3. Investasi teknologi dan sistem keamanan cyber harus mendapat porsi utama, bukan membangun gedung.

4. Untuk digitalisasi harus rekrut tenaga-tenaga IT kompeten dalam kerjasama dengan kedudukan setara. Maka kurikulum pendidikan harus diperbarui.

5. Struktur organisasi tidak hierarki dan tersekat dalam departemen-departemen.

Dalam kontek pendidikan, kita harus bisa menyiapkan kaum muda yang berintegritas, kreatif dan inovatif sehingga mereka mampu menjawab tuntutan profesionalisme pekerjaan dan ketidakpastian di era disrupsi-inovatif. Oleh karena itu perubahan model bisnis dan kepemimpinan di era disrupsi-inovatif menuntut perubahan mendasar model pendidikan. Perubahan arah pendidikan harus fokus menjawab tiga pertanyaan berikut ini:

1. Pengetahuan, ketrampilan, dan kompetensi macam apa yang diperlukan orang muda agar berhasil menghadari disrupsi-inivatif?

2. Apa saja indikator yang bisa menunjukkan lembaga pendidikan berhasil menyiapkan orang muda menghadapi masa depan?

3. Pendidikan kepribadian semacam apa yang bisa menjadi dasar kuat dalam menghadapi tantangan ketidakpastian di masa depan?

Kegiatan ditutup dengan resume yang disampaikan oleh bapak Sigit selaku moderator (Frans Suyono)


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment