Article Detail
Berbagi Hati: Mendampingi Dimasa Pandemi
“Ajak anak kita membuka mata bahwa akan selalu ada banyak
pilihan dihadapannya, beri kebebasan untuk menentukan pilihan dan biarlah
mereka belajar mempertanggungjawabkan pilihannya” demikian ungkapan Ibu Luci dalam
sebuah acara NGOBROL SANTAI yang
diselenggarakan SMP TARAKANITA 1 Jakarta
Sabtu, 10 Oktober 2020.
Acara ngobrol santai menghadirkan Dr. Lucia RM Royanto,
MSi., MSpEd., Psikolog Fakultas Psikologi – Universitas Indonesia sebagai
narasumber dan dipandu oleh Ibu Febi yang merupakan salah satu orang tua murid
SMP Tarakanita 1.
Pandemi covid 19 telah merubah pola pembelajaran di sekolah,
yang semula tatap muka di kelas menjadi harus dilakukan secara online, anak
harus belajar di rumah. Hal ini membuat orang tua gundah dan mengalami kesulitan
ketika harus mendampingi anaknya belajar di rumah.
Menanggapi hal tersebut ibu Luci mengajak orang tua untuk
ingat bahwa orang tua tidak perlu menjadi ahli dalam bidang pelajaran dan tidak
perlu menjadi guru. Yang diperlukan
adalah menciptakan rasa nyaman, dukungan, dan dorongan untuk anak serta menjalin
hubungan yang baik dan mendukung anak dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
“Persiapkan tempat yang sesuai: cukup tenang, menangkap
sinyal dengan baik, dan bila anak masih kecil orang tua perlu hadir ketika anak
melakukan kegiatan secara online” tegas Luci.
Sepaya bisa mendampingi anak secara tepat, orang tua juga
perlu mengenal kelebihan dan kekurangan anak, gaya belajarnya, rentang
perhatiannya, motivasinya, dan bagaimana minat mereka terhadap mata
pelajaran/kegiatan belajar.
Filosifi layang layang (tarik-ulur) perlu diterapkan dalam
mendampingi anak dimasa pandemi. Suatu ketika perlu bersama anak, namun ada
kalanya tidak perlu, beri anak keleluasaan, namun orang tua perlu ada di
sekitar anak, bila anak membutuhkan.
Di sisi lain anak juga perlu diajak belajar berefleksi, apa
saja yang telah dikerjakan, mana yang bisa dan mana yang tidak bisa. Dengan
demikian anak menjadi semakin mengenal dirinya dengan kelebihan dan kekurangannya
yang pada akhirnya akan membangun kepercayaan diri.
Sebagai penutup Ibu Luci mengajak para orang tua untuk
menciptakan dan melakukan LEISURE TIME supaya anak-anak tetap dalam kondisi
sehat termasuk secara psikologis. Waktu luang bisa diisi dengan berbagai
kegiatan misalnya:
1.
Berjalan-jalan di sekitar rumah bersama
keluarga, dengan mengikuti protokol kesehatan.
2.
Memasak bersama, mencoba resep baru,
bereksperimen di dapur.
3.
Melakukan kegiatan kreatif seperti membuat
perhiasan, membuat lampu hias, merajut, melakukan kegiatan pertukangan
sederhana.
4.
Jumpa santai dengan kerabat atau teman-temannya secara
virtual.
5.
Menonton film komedi bersama keluarga atau
sharing youtube yang lucu lucu.
“Ajak anak diskusi di dalam keluarga, sepakati beberapa hal
yang akan dilakukan dan harus ditaati bersama misalnya: kapan belajar, kapan
makan bersama dilanjutkan bincang bersama tanpa seorangpun pegang HP, kapan olahraga
bersama sehingga anak merasakan dihargai dan diperlakukan sebagai subyek” ucap
Ibu Luci mengakhiri obrolannya (Frans Suyono)
-
there are no comments yet