Article Detail

Peringati Hari Pangan dengan Berbagi

Sekolah sebagai bagian dari karya kerasulan Gereja, bersama-sama memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 16 Oktober. Dunia pendidikan secara umum, dan sekolah Tarakanita secara khusus, turut ambil bagian menjadi medan kontekstual untuk menyuarakan keterlibatan Gereja di tengah-tengah kecemasan dan keprihatinan dunia saat ini. Kepada dan bersama peserta didiknya, sekolah-sekolah diharapkan terlibat dalam gerakan menghindari pemborosan, menyia-nyiakan dan membuang makanan, seperti pesan Bapa Suci Fransiscus pada Hari Lingkungan Hidup 5/6/13 lalu.

Dalam rangka mengimplementasikan pesan yang juga disampaikan oleh PBB “Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi untuk Selamatkan Bumi”, Sekolah-Sekolah Tarakanita juga memiliki gerakan bersama, bukan hanya sekedar menyambut Hari Pangan Sedunia, tetapi terlebih sebagai proses pembelajaran bagi seluruh peserta didik agar lebih menghargai lingkungan dan peduli terhadap sesamanya yang menderita. Gerakan menghabiskan bekal makanan yang dibawa dari rumah misalnya, menjadi contoh kegiatan konkrit yang dapat digunakan sebagai media belajar peserta didik untuk makin menghargai makanan.

Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia, seluruh komunitas Sekolah Tarakanita juga bersama-sama melaksanakan gerakan penyisihan uang saku yang nantinya akan diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, khususnya mereka yang mengalami kesulitan pangan. Kegiatan penyisihan uang saku ini juga tidak hanya berhenti pada peringatan HPS saja tetapi juga secara rutin dilakukan dengan cara menempatkan kotak bakti sosial di sekolah sebagai tempat peserta didik menyisihkan sebagian dari uang saku mereka untuk kegiatan-kegiatan bakti sosial lainnya.

Seluruh Sekolah Tarakanita juga bersama-sama melaksanakan gerakan-gerakan yang berwawaskan Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC), seperti: anti plastik dan stereofom, galon kejujuran, pengolahan kompos, berbagai kegiatan cinta lingkungan (penanaman pohon/mangrove, bersih sungai, bersih pantai, dan lain-lain), pengembangan budaya kasih dan anti kekerasan, bebas rokok dan narkoba. Dengan gerakan-gerakan tersebut diharapkan seluruh komunitas Sekolah-Sekolah Tarakanita sungguh membiasakan gaya hidup yang berwawaskan lingkungan. *ASK  
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment