Article Detail

Tarakanita-Harima Studi Budaya di Yogyakarta

Setelah mengikuti rangkaian homestay di rumah orang tua peserta didik di Jakarta, dan mengikuti proses pembelajaran di SMA Tarakanita 1 Jakarta, Rabu 3/8/2016 rombongan Siswi dan Guru Hyogo-ken Harima High School Jepang bersama dengan 10 siswi dari SMA Tarakanita 1 Jakarta mengunjungi Yogyakarta. Setibanya di Yogyakarta dengan menggunakan penerbangan pagi dari Bandara Halim Perdana Kusuma, seluruh rombongan menuju ke komunitas SMA Stella Duce 2 Yogyakarta dan disambut dengan suara merdu gamelan dan orkestra. Di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ini para siswi Harima diperkenalkan dengan gamelan sebagai alat musik tradisional, berlatih sekaligus mencoba memainkan dengan dipandu oleh para siswi SMA Stella Duce 2.
 
   
Rangkaian hari pertama di Yogyakarta dilengkapi dengan studi interaksi dengan masyarakat melalui pengenalan dan visitasi kawasan Malioboro. Para siswi dari Harima dan Jakarta berkesempatan untuk membangun komunikasi langsung dengan masyarakat yang berlalu lalang maupun yang berjualan di sekitar Jl. Maliboro. Di sana mereka juga berkesempatan untuk melakukan interaksi tawar-menawar harga barang-barang etnik yang bisa digunakan sebagai kenang-kenangan.
 
Proses pembelajaran hari kedua dilakukan di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Disambut oleh para Pengurus OSIS dan peserta seleksi beasiswa studi 1 tahun di Jepang tahun 2015, seluruh peserta langsung diajak untuk belajar membuat masakan kue tradisional di laboratorium memasak dan juga mengikuti proses pembelajaran membuat batik. Hasil masakan mereka kemudian disajikan untuk dinikmati bersama, demikian juga hasil karya membatik dipajang dan kemudian dibagikan sebagai kenang-kenangan hasil karya mereka sendiri.

    

Setelah pembelajaran di SMA Stella Duce 1, seluruh peserta menuju Borobudur, sebuah tempat wisata religi di daerah Magelang, Jawa Tengah. Para peserta dari Harima tampak sangat bersemangat karena mengunjungi Borobudur tak ubahnya seperti mengunjungi kuil peribadatan layaknya di negeri Jepang. Borobudur sudah sangat akrab di telinga mereka, meski demikian kunjungan ini merupakan kali pertama bagi mereka semua. Visitasi candi dilanjutkan ke area Prambanan, tidak secara langsung mengunjungi area candi tetapi para peserta berkesempatan menyaksikan Ramayana Ballet di panggung terbuka berlatarkan Candi Prambanan yang sangat indah di malam hari.
 
Pembelajaran budaya di Yogyakarta ditutup dengan kunjungan dan belajar menari tradisional Jawa di Padepokan Bagong Kusudiardjo, Bantul. Di padepokan inilah Bunyi dan Rosa sempat berlatih bersama mempersiapkan diri sebelum berangkat studi 1 tahun di Harima Jepang. Dengan berbagai studi budaya ini diharapkan program pertukaran pelajar sebagai bagian dari kerjasama internasional Yayasan Tarakanita dan Yayasan Suruga juga memberikan manfaat dalam pengembangan karakter, khususnya penghargaan terhadap pelestarian nilai-nilai tradisi dan budaya bangsa Indonesia. (ASK)

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment