Article Detail

POHON kita NAFAS bersama

Keberpihakan kepada alam membutuhkan ruang gerak nyata, bukan hanya sebatas wacana, lebih-lebih bila keutuhan alam ciptaan itu menjadi salah satu sumber belajar bagi para peserta didik. Mencintai alam dan menyelamatkan lingkungan memerlukan sebuah tindakan nyata, sebab budaya cinta lingkungan akan datang dari pembiasaan-pembiasaan kecil dan sederhana yang dilakukan sendiri oleh para peserta didik.

Bakti sosial dalam rangka Yubileum 175 Tahun CB dan 60 Tahun Yayasan Tarakanita tahap ke 3 setelah Pengobatan Subang dan TPST-SUAP Bantar Gebang adalah Penanaman Pohon di Kelurahan Gembong, Balaraja, Tangerang Banten pada hari Sabtu, 26 November 2011. Dua ribu empat ratus (2400) pohon telah disiapkan yang terdiri dari 1000 pohon buah dan 1400 pohon keras pelindung, diikuti oleh 264 peserta didik dari jenjang SMP dan SMA/K Tarakanita Jakarta dan Tangerang, ditambah para mahasiswa dari STIK Sint. Carolus dan STIKS Tarakanita Jakarta.

Kegiatan yang juga didukung oleh WALHI dan Green Community Tangerang ini dihadiri juga oleh seluruh jajaran pemerintah desa Gembong di bawah pimpinan Bapak Sarda Syarif selaku Kepala Desa, salah satu anggota DPR RI,  Asisten Dua Bupati Tangerang, perwakilan dari DPRD Tangerang, Sekretaris Bappeda, Camat Balaraja dan Kepolisian ini dilaksanakan sebagai wujud nyata keberpihakan Tarakanita terhadap perjuangan mencintai dan menyelamatkan lingkungan hidup. “Penanaman pohon ini, selain juga bermanfaat secara ekonomi dan demi kelestarian lingkungan, juga akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berkarya dan membangun kerukunan umat beragama”, demikian penegasan Bapak Kepala Desa dalam sambutannya. Sementara itu, anggota DPR RI, Bapak Ahmed Zaki Iskandar sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Tarakanita dan Desa Gembong ini,  “Mudah-mudahan Kabupaten Tangerang dapat menjaga dan memelihara lingkungan hidup, dan industri-industri yang ada di sekitar Tangerang dihimbau agar tidak membuang limbah sembarangan dalam rangka menciptakan Tangerang hijau”.



Di tengah-tengah maraknya berbagai persoalan, pengrusakan, dan eksploitasi alam, proses penyelamatan dan dukungan terhadap kelestarian lingkungan sangat perlu dilakukan bahkan mulai dari yang paling kecil, dari diri sendiri, dan dari sekarang. Hal ini sekaligus menjadi sebuah pengalaman konkrit yang dapat dijadikan sebagai medan pembelajaran bagi para peserta didik; bagaimana pohon-pohon yang ditanam itu sangat berdampak bagi proses keberlangsungan lingkungan, serta bagaimana setiap orang memiliki peran dan tanggungjawab yang sama dalam menjaga, merawat, dan mencintai keutuhan segenap alam ciptaan. “Penanaman pohon ini diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian bagi peserta didik Yayasan Tarakanita sehingga mereka pun memiliki hati yang mulia untuk mencintai lingkungan”, demikian penegasan Sr. Luisa, CB selaku Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Tarakanita yang sekaligus Ketua Panitia Yubileum 175 Tahun CB dan 60 Tahun Yayasan Tarakanita.

Acara penanaman diawali dengan penyerahan pohon secara simbolik kepada para tokoh masyarakat yang kemudian melakukan penanaman di tempat yang sudah disediakan, diikuti oleh seluruh siswa Yayasan Tarakanita. Setelah selesai penanaman pohon, acara dilanjutkan dengan penadatanganan prasasti sebagai simbol komitmen antara berbagai pihak: Yayasan Tarakanita, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat Bidang Lingkungan (WALHI), Kepolisian dan juga pihak industri untuk terus menjaga dan melestarikan alam.



Keseimbangan lingkungan akan terjaga hanya apabila di antara kita mau dan mampu memberikan perhatian pada upaya-upaya pelestarian. Melalui pengalaman ini, seluruh peserta didik dan kita semua yang terlibat sungguh-sungguh belajar tentang arti dan makna kehidupan, di mana satu sama lain saling memiliki hubungan, keterkaitan, dan bahkan ketergantungan. Semoga kegiatan ini sungguh memberikan pengalaman berharga bagi kita semua yang digerakkan oleh kasih dan kesadaran yang sama bahwa kita dan alam lingkungan kita sama-sama bergerak menuju proses kehidupan yang lebih baik.

POHON kita NAFAS bersama

Keberpihakan kepada alam membutuhkan ruang gerak nyata, bukan hanya sebatas wacana, lebih-lebih bila keutuhan alam ciptaan itu menjadi salah satu sumber belajar bagi para peserta didik. Mencintai alam dan menyelamatkan lingkungan memerlukan sebuah tindakan nyata, sebab budaya cinta lingkungan akan datang dari pembiasaan-pembiasaan kecil dan sederhana yang dilakukan sendiri oleh para peserta didik.

Bakti sosial dalam rangka Yubileum 175 Tahun CB dan 60 Tahun Yayasan Tarakanita tahap ke 3 setelah Pengobatan Subang dan TPST-SUAP Bantar Gebang adalah Penanaman Pohon di Kelurahan Gembong, Balaraja, Tangerang Banten pada hari Sabtu, 26 November 2011. Dua ribu empat ratus (2400) pohon telah disiapkan yang terdiri dari 1000 pohon buah dan 1400 pohon keras pelindung, diikuti oleh 264 peserta didik dari jenjang SMP dan SMA/K Tarakanita Jakarta dan Tangerang, ditambah para mahasiswa dari STIK Sint. Carolus dan STIKS Tarakanita Jakarta.

Kegiatan yang juga didukung oleh WALHI dan Green Community Tangerang ini dihadiri juga oleh seluruh jajaran pemerintah desa Gembong di bawah pimpinan Bapak Sarda Syarif selaku Kepala Desa, salah satu anggota DPR RI,  Asisten Dua Bupati Tangerang, perwakilan dari DPRD Tangerang, Sekretaris Bappeda, Camat Balaraja dan Kepolisian ini dilaksanakan sebagai wujud nyata keberpihakan Tarakanita terhadap perjuangan mencintai dan menyelamatkan lingkungan hidup. “Penanaman pohon ini, selain juga bermanfaat secara ekonomi dan demi kelestarian lingkungan, juga akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berkarya dan membangun kerukunan umat beragama”, demikian penegasan Bapak Kepala Desa dalam sambutannya. Sementara itu, anggota DPR RI, Bapak Ahmed Zaki Iskandar sangat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Tarakanita dan Desa Gembong ini,  “Mudah-mudahan Kabupaten Tangerang dapat menjaga dan memelihara lingkungan hidup, dan industri-industri yang ada di sekitar Tangerang dihimbau agar tidak membuang limbah sembarangan dalam rangka menciptakan Tangerang hijau”.



Di tengah-tengah maraknya berbagai persoalan, pengrusakan, dan eksploitasi alam, proses penyelamatan dan dukungan terhadap kelestarian lingkungan sangat perlu dilakukan bahkan mulai dari yang paling kecil, dari diri sendiri, dan dari sekarang. Hal ini sekaligus menjadi sebuah pengalaman konkrit yang dapat dijadikan sebagai medan pembelajaran bagi para peserta didik; bagaimana pohon-pohon yang ditanam itu sangat berdampak bagi proses keberlangsungan lingkungan, serta bagaimana setiap orang memiliki peran dan tanggungjawab yang sama dalam menjaga, merawat, dan mencintai keutuhan segenap alam ciptaan. “Penanaman pohon ini diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian bagi peserta didik Yayasan Tarakanita sehingga mereka pun memiliki hati yang mulia untuk mencintai lingkungan”, demikian penegasan Sr. Luisa, CB selaku Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Tarakanita yang sekaligus Ketua Panitia Yubileum 175 Tahun CB dan 60 Tahun Yayasan Tarakanita.

Acara penanaman diawali dengan penyerahan pohon secara simbolik kepada para tokoh masyarakat yang kemudian melakukan penanaman di tempat yang sudah disediakan, diikuti oleh seluruh siswa Yayasan Tarakanita. Setelah selesai penanaman pohon, acara dilanjutkan dengan penadatanganan prasasti sebagai simbol komitmen antara berbagai pihak: Yayasan Tarakanita, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Swadaya Masyarakat Bidang Lingkungan (WALHI), Kepolisian dan juga pihak industri untuk terus menjaga dan melestarikan alam.



Keseimbangan lingkungan akan terjaga hanya apabila di antara kita mau dan mampu memberikan perhatian pada upaya-upaya pelestarian. Melalui pengalaman ini, seluruh peserta didik dan kita semua yang terlibat sungguh-sungguh belajar tentang arti dan makna kehidupan, di mana satu sama lain saling memiliki hubungan, keterkaitan, dan bahkan ketergantungan. Semoga kegiatan ini sungguh memberikan pengalaman berharga bagi kita semua yang digerakkan oleh kasih dan kesadaran yang sama bahwa kita dan alam lingkungan kita sama-sama bergerak menuju proses kehidupan yang lebih baik.

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment