Article Detail
GROOMING AND BEAUTY CLASS
Pelayanan, baik sebagai subyek yang melayani ataupun dilayani, merupakan suatu bentuk kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari realitas pekerjaan kita. Demikian halnya dengan keberadaan dan kelangsungan Yayasan kita turut ditentukan oleh pelayanan kita kepada para pelanggan, baik pelanggan internal (karyawan) maupun pelanggan eksternal (stake holder yang berkaitan dengan Yayasan kita). Sebab, melalui pelayanan, kebijakan dan kinerja Yayasan Tarakanita dapat dilihat sekaligus dinilai oleh para pelanggannya.
Dalam prakteknya, para pelanggan menuntut sebuah pelayanan yang prima (memuaskan), meski demikian tak jarang kita tidak dapat memenuhi idealisme itu. Selalu saja terdapat kelemahan/kekeliruan (entah berkaitan dengan karyawannya, prosedur pelayanannya, maupun sistem pelayanannya) yang mengakibatkan proses pelayanan tidak dapat memenuhi harapan setiap pelanggan. Faktanya, justru pengalaman pernah dikecewakan dalam sebuah proses layanan akan beresiko pada timbulnya potensi kehilangan pelanggan lebih besar. Sosialisasi pelanggan yang dikecewakan akan lebih berdampak luas ketimbang pengalaman pelayanan prima yang diterima pelanggan.
Mendukung program implementasi Pelayanan Prima, beberapa unit karya di Jakarta seperti SMK Tarakanita, SMA Tarakanita 1, dan Kantor Pusat bekerjasama dengan Tim Grooming and Beauty Martha Tilaar belajar dan berlatih bersama mengenai standar penampilan yang prima. Semangat dasar yang mau dibangkitkan dan dibangun kembali tidak lain adalah memberikan pelayanan semaksimal mungkin, totalitas yang didasari oleh semangat kasih, dan concern pada sentuhan personal kepada siapa saja yang kita layani.
GROOMING AND BEAUTY CLASS
Pelayanan, baik sebagai subyek yang melayani ataupun dilayani, merupakan suatu bentuk kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari realitas pekerjaan kita. Demikian halnya dengan keberadaan dan kelangsungan Yayasan kita turut ditentukan oleh pelayanan kita kepada para pelanggan, baik pelanggan internal (karyawan) maupun pelanggan eksternal (stake holder yang berkaitan dengan Yayasan kita). Sebab, melalui pelayanan, kebijakan dan kinerja Yayasan Tarakanita dapat dilihat sekaligus dinilai oleh para pelanggannya.
Dalam prakteknya, para pelanggan menuntut sebuah pelayanan yang prima (memuaskan), meski demikian tak jarang kita tidak dapat memenuhi idealisme itu. Selalu saja terdapat kelemahan/kekeliruan (entah berkaitan dengan karyawannya, prosedur pelayanannya, maupun sistem pelayanannya) yang mengakibatkan proses pelayanan tidak dapat memenuhi harapan setiap pelanggan. Faktanya, justru pengalaman pernah dikecewakan dalam sebuah proses layanan akan beresiko pada timbulnya potensi kehilangan pelanggan lebih besar. Sosialisasi pelanggan yang dikecewakan akan lebih berdampak luas ketimbang pengalaman pelayanan prima yang diterima pelanggan.
Mendukung program implementasi Pelayanan Prima, beberapa unit karya di Jakarta seperti SMK Tarakanita, SMA Tarakanita 1, dan Kantor Pusat bekerjasama dengan Tim Grooming and Beauty Martha Tilaar belajar dan berlatih bersama mengenai standar penampilan yang prima. Semangat dasar yang mau dibangkitkan dan dibangun kembali tidak lain adalah memberikan pelayanan semaksimal mungkin, totalitas yang didasari oleh semangat kasih, dan concern pada sentuhan personal kepada siapa saja yang kita layani.
-
there are no comments yet